Showing posts with label Jakarta. Show all posts
Showing posts with label Jakarta. Show all posts

Diguyur Hujan Lebat, Garuda Jakarta Menuju Semarang Dialihkan ke Surabaya


BERITA TERKINI, Hujan yang mengguyur Kota Semarang, Kamis (23/1/2014) hari ini, turut mengganggu jadwal penerbangan di Bandar Udara Internasional Ahmad Yani.

Bahkan, sejumlah maskapai penerbangan terpaksa mengalihkan rute pesawatnya yang terbang dari DKI Jakarta ke Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya.

Manager and Station and Service Garuda Indonesia Hermanto menyatakan, pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 232 dari Jakarta pukul 08.10 harus dialihkan ke Surabaya karena cuaca yang ekstrem di Semarang.

"Current cuaca sekarang below minimal dari batas minimum yang diizinkan, dan saya dengar juga maskapai lainnya juga dialihkan ke Surabaya," ucapnya kepada Tribun Jateng, melalui BlackBerry Messenger, Kamis siang. (src:tribunnews.com)

Banjir Bekasi Kini Rendam 79 Gardu Listrik

BERITA TERKINI, Sejumlah warga di perumahan yang terkena musibah banjir mengaku sengsara bukan hanya karena rumah mereka terendam air, melainkan juga karena pemadaman aliran listrik.

Seorang warga mengaku sudah empat hari terakhir di wilayah Tridaya Sakti, Kecamatan Tambun dan Wanasari, Kecamatan Cibitung warga kelimpungan karena banjir dan listrik mati.

"Warga makin sengsara akibat pemadaman listrik diskriminatif oleh PLN Tambun. Sementara  wilayah di sekitar Tridaya dan Wanasari sudah menyala. Padahal warga tidak pernah terlambat bayar," tutur warga tersebut, Selasa(21/1/2014).

Sementara itu, Humas PLN APJ Bekasi, Jajang Suhendar mengakui adanya pemadaman listrik di beberapa wilayah perumahan yang terendam banjir. Pemadaman itu, kata dia, dilakukan demi keamanan dan keselamatan warga yang rumahnya kebanjiran.

"Ada beberapa permintaan dari warga agar aliran listrik dimatikan, mereka khawatir karena ada berita warga kebanjiran yang juga kena setrum," tuturnya.

Selain itu, hingga kemarin masih ada sekitar 73 gardu listrik dan 7.391 pelanggan yang benar-benar terendam banjir. Puluhan gardu dan pelanggan listrik PLN itu tersebar di sejumlah area pelayanan.
"Paling banyak di wilayah Lemah Abang, data terakhir masih ada 34 gardu yang padam dan belum berfungsi normal karena terkena banjir," tuturnya.

Di wilayah Lemah Abang juga tercatat sebanyak 3.765 pelanggan yang terendam banjir. Jumlah terbanyak berikutnya ada di wilayah Babelan yaitu 22 Gardu dan 2.418 pelanggan yang terendam. 

Berikut data gardu padam karena Banjir di Area Bekasi per tanggal 21 Jan 2014 pukul 12.00: I. Wilayah Babelan: 22 gardu/2418 pelanggan II. Wilayah Bekasi Kota: 6 gardu/1024 pelanggan III. Wilayah Pelanggan Daya Besar: 4 gardu/4 pelanggan IV. Wilayah Lemah Abang: 34 gardu/3.765 pelanggan V. Wilayah Tambun: 2 gardu/180 pelanggan. (src:tribunnews.com)

Banjir Bekasi, 4 Bocah SD Tewas Tenggelam

BERITA TERKINI, Empat siswa sekolah dasar di Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, ditemukan tewas akibat hanyut saat terjadi banjir, Sabtu (18/1/2014). Keempat korban ditemukan secara terpisah di aliran Kali Sasak Tiga hingga Kali CBL, Senin (20/1/2014).

"Korban bernama Agung (13), Gilang Maulana (13), Fajar Ricon (14), dan Gilar Satria Nugroho (14), mereka warga Kampung Sasak Tiga, Desa Tridaya Sakti, Tambun Selatan," ujar petugas Binmas Polsek Tambun Aiptu W Kartawijaya, Senin, di Bekasi.

Menurut Karta, jasad Gilang pertama kali ditemukan di Kali Sasak Tiga, Kampung Sasak Tiga, RT 04 RW 29, Wanasari, Cibitung, Kabupaten Bekasi. Sekitar 100 meter kemudian, jasad Agung ditemukan Desa Tridaya Sakti, Tambun Selatan.

Saksi mata bernama Johan (22) mengatakan, kedua bocah itu ditemukan saat dirinya bersama warga sedang membersihkan kali dari sampah sisa-sisa banjir yang sangat penuh. Kedua korban ditemukan mengapung di sungai.

"Sempat panik, saya pikir boneka, ternyata mayat. Saya lihat dua, yang satu masih berpegangan kayu palet dan satu terus mengambang dan terus terbawa arus," ujarnya.

Saat itu, sebagian warga mencoba mengangkat jasad yang sudah tersangkut di jembatan dengan berpegangan palet. Warga lain mengejar korban lain yang sempat dilihat oleh Johan. "Dua jasad lainnya ditemukan dalam jarak sekitar 100 meter dari lokasi pertama," katanya.

Keempat pelajar itu diketahui hilang pada Sabtu pekan lalu akibat terbawa arus dari Perumahan Sinar Kompas Utama (SKU), Mekarsari, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, tepatnya di belakang SMP Negeri 12 Kabupaten Bekasi. Enam rekan mereka selamat setelah ikut bermain bersama mereka, yakni Yuda, Hambali, Febrian, Ajir Sopian, Reza, dan Ripan. Mereka kemudian memberitahukan tentang hanyutnya korban kepada orangtua masing-masing korban.

Ajir Sopian mengatakan, sebelum kejadian itu, mereka bermain untuk melihat banjir di Perumahan SKU. Saat bermain itulah mereka melihat dan melempari sarang lebah di dekat SMP Negeri 12. Setelah itu, terdengar suara gongongan anjing. Mereka pun panik dan lari untuk menyelamatkan diri. Empat korban terpisah dari keenam rekannya dan tak kunjung kembali. (src:tribunnews.com)

Jokowi Bagikan Buku Gratis Pada Korban Banjir, Ada apa?

BERITA TERKINI, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, menyambangi lokasi banjir di Rawajati, Pasarminggu, Jakarta Selatan, Minggu tengah malam (19/01/2014).

Jokowi yang datang mengenakan kemeja kotak-kotak, menyambangi kolong jembatan Kalibata, tempat di mana sejumlah pengungsi masih bertahan. Di kolong jembatan itu Jokowi juga sempat menyaksikan sampah di permukaan kali Ciliwung yang tersangkut di sisi jembatan, karena permukaan air sudah menyentuh bagian bawah jembatan.

Warga yang menyaksikan kehadiran Gubernur DKI Jakarta itu pun langsung mengerubungi Jokowi. Sebagian warga bahkan sempat berfoto bersama Jokowi, saat orang nomor satu di DKI Jakarta itu hendak kembali ke mobil dinasnya yang terparkir di ujung jembatan.

Namun sebelum Jokowi meninggalkan kolong jembatan itu langkahnya tiba-tiba terhenti dengan "celetukan" seorang remaja. "Pak ngasih bantuan duit nggak?" ucap remaja itu.

Jokowi yang menghentikan langkahnya itu langsung memasang senyum miris. Ia lalu mengambil sejumlah buku bacaan bagi korban banjir, dan menoleh ke arah remaja yang menanyakan soal uang itu.

"Sini dari pada saya kasih uang mending saya kasih buku," ujar Jokowi ke arah remaja itu.
Namun sang remaja yang menanyakan soal uang itu tidak mendekat. Warga lain yang tertarik dengan buku gratis itu pun langsung mengerubungi Jokowi. Tak butuh waktu lama sekitar belasan buku yang dipegang Jokowi langsung habis. Setelahnya ia pun kembali ke mobil dinasnya untuk melanjutkan "belusukan,". (src:tribunnews.com)

Gubernur 'Jokowi' Arahkan Air Bendung Manggarai Menuju Istana Negara

BERITA TERKINI, Guna mengurangi debit air di pintu Air Manggarai petugas akhirnya membuka kembali pintu air. Petugas mengarahkan aliran air ke Ciliwung Kota atau yang mengarah ke istana negara.

Tinggi muka air di Manggarai pun turun menjadi 930 sentimeter atau status siaga II.

"Tadi dibuka ke arah Ciliwung Kota, atas perintah pak gubernur," kata Petugas Pintu Air Manggarai, Farhan, Minggu(19/1/2014).

Sebelumnya dikabarkan pula, ketinggian air di Pintu Air Katulampa, Bogor Jawa Barat, menurun hingga 80 sentimeter pada Minggu (19/1/2014) dini hari WIB. Tingkat kewaspadaan pun turun menjadi Siaga IV. (src:tribunnews.com)

Sebelum Tewas Terseret Banjir, Fatimah Pertanyakan Keberadaan Tuhan

BERITA TERKINI, Kedua orang tua Fatimah, Ahmad Mulyadi (33) dan Devi (30), masih tampak syok kehilangan anaknya. Keduanya bahkan pingsan berkali-kali ketika dijenguk kerabatnya.

Diberitakan sebelumnya, Fatimah Nirmala Aras (5) meninggal terseret aliran saluran air di Jalan Outer Ring Road, Jakarta Barat.

Kejadian itu bermula ketika Fatimah bersama kakeknya, Thamrin (60) bermaksud melihat genangan di Jalan Outer Ring Road Cengkareng tepatnya di depan STT PLN Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat.
Seperti diketahui sejak hujan Minggu (12/1/2014) hingga Senin (13/1/2014) Jalan Outer Ring Road tersebut tergenang setinggi 20- 50 sentimeter dari mulai perempatan Traficlight Puri Kembangan Raya hingga STT PLN tersebut.

Thamrin, kakek korban, ketika ditemui di rumahnya mengatakan, dalam sehari kemarin, cucunya sudah dua kali memaksanya pergi ke lokasi banjir itu untuk melihat genangan.

Thamrin menjelaskan, Fatimah merupakan anak kesayangan orang tuanya.
"Dia anak pertama dari dua bersaudara. Bapak-ibunya masih sedih sampai sekarang," katanya.
Sementara itu, nenek korban Halimah (53) mengatakan, Fatimah sebelum meninggal sedang diliputi kegembiraan karena baru beberapa hari dia masuk sekolah.

"Baru tiga hari dia masuk TK, lagi senang-senangnya," katanya.
Bahkan, kata Halimah, beberapa hari terakhir cucunya sering bertanya kepada dirinya mengenai keberadaan Tuhan.

"Dia itu beberapa hari lalu suka nanya sama saya, 'nek, Allah itu dimana sih?' Saya jawab, Allah ada di mana-mana,". (src:tribunnews.com)
 

AbheLink Black or White ? Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger